Wednesday, March 18, 2009

Kawal Amarahmu

Rainbow

Suatu ketika, ada seorang anak laki-laki yang bersifat pemarah. Untuk mengurangkan kebiasaan marah sang anak, ayahnya memberikan sekantung paku dan mengatakan pada anak itu untuk memakukan paku di pagar rumah setiap kali dia marah.

Hari pertama anak itu telah memakukan 48 paku ke pagar setiap kali dia marah. Dari hari ke hari, jumlah itu berkurang. Dia mendapati bahwa ternyata lebih mudah menahan amarahnya daripada memakukan paku ke pagar.

Akhirnya tibalah hari dimana tiada satupun paku yang dipaku lagi lantaran anak itu mulai belajar mengawal amarahnya. Dia memberitahukan hal ini kepada ayahnya, yang kemudian mengusulkan agar dia mencabut semula satu paku untuk setiap hari dimana dia tidak marah.

Hari-hari berlalu dan anak laki-laki itu akhirnya memberitahu ayahnya bahwa semua paku telah tercabut olehnya. Lalu sang ayah menuntun anaknya ke pagar. “Hmm, kamu telah berhasil dengan baik anakku, tapi, lihatlah lubang-lubang di pagar ini. Pagar ini tidak akan sama seperti sebelumnya.
“Ketika kamu mengatakan sesuatu dalam kemarahan. Kata-katamu meninggalkan bekas seperti lubang ini, di hati orang lain.

Kamu dapat menusukkan pisau pada seseorang, lalu mencabut pisau itu. Tetapi walau beberapa kali kamu minta maaf, luka itu akan tetap ada… dan luka kerana kata-kata adalah sama sakitnya bahkan kadang kala lebih menyakitkan..”


0 comments:

Post a Comment