Tuesday, March 17, 2009
Kisah Pendayung Sampan Dengan Profesor
"Suatu hari, seorang Professor yang sedang membuat kajian tentang lautan menumpang sebuah sampan. Pendayung sampan itu seorang tua yang begitu pendiam. Professor memang mencari pendayung sampan yang pendiam agar tidak banyak bertanya ketika dia sedang membuat kajian.
Dengan begitu tekun Professor itu membuat kajian. Diambilnya sedikit air laut dengan tabung uji kemudian digoyang-goyang.
Selepas itu dia menulis sesuatu di dalam buku. Berjam-jam lamanya Professor itu membuat kajian dengan tekun sekali. Pendayung sampan itu mendongak ke langit.Berdasarkan pengalamannya dia berkata di dalam hati, "Hmm. Hari nak hujan."
"OK, semua sudah siap, mari kita balik ke darat" kata Professor itu. Pendayung sampan itu akur dan mula memusingkan sampannya ke arah
pantai. Hanya dalam perjalanan pulang itu barulah Professor itu menegur pendayung sampan.
"Kamu dah lama kerja mendayung sampan?" Tanya Professor itu.
"Hampir seumur hidup saya." Jawab pendayung sampan itu dgn ringkas.
"Seumur hidup kamu?" Tanya Professor itu lagi.
"Ya".
"Jadi kamu tak tahu perkara-perkara lain selain dari mendayung sampan?" Tanya Professor itu.
Pendayung sampan itu hanya menggelengkan kepalanya. Masih tidak berpuas hati, Professor itu bertanya lagi, "Kamu tahu geografi?" Pendayung sampan itu menggelengkan kepala.
"Kalau macam ni, kamu dah kehilangan 25 peratus dari usia kamu." Kata Professor itu lagi, "Kamu tahu biologi?" Pendayung sampan itu menggelengkan kepala. "Kasihan. Kamu dah kehilangan 50 peratus usia kamu. Kamu tahu fizik?" Professor itu masih lagi bertanya.
Seperti tadi, pendayung sampan itu hanya menggelengkan kepala. "Kalau begini, kasihan, kamu sudah kehilangan 75 peratus dari usia kamu. Malang sungguh nasib kamu, semuanya tak tahu.Seluruh usia kamu dihabiskan sebagai pendayung sampan." Kata Professor itu dengan nada mengejek dan angkuh. Pendayung sampan itu hanya berdiam diri.
Selang beberapa minit kemudian, tiba-tiba hujan turun. Tiba-tiba saja datang ombak besar. Sampan itu dilambung ombak besar dan terbalik. Professor dan pendayung sampan terpelanting. Sempat pula pendayung sampan itu bertanya, "Kamu tahu berenang?" Professor itu menggelengkan kepala. "Kalau macam ini, kamu dah kehilangan 100 peratus nyawa kamu." Kata pendayung sampan itu sambil berenang menuju ke pantai.
Moral of the Story:
Dalam hidup ini IQ yang tinggi belum tentu boleh menjamin kehidupan. Tak guna kita pandai dan tahu banyak perkara jika tak tahu perkara-perkara penting dalam hidup. Adakalanya orang yang kita sangka bodoh itu rupanya lebih berjaya dari kita. Dia mungkin bodoh dalam bidang yang tidak kena mengena dengan kerjayanya, tetapi "MASTER" dalam bidang yang diceburi.
Hidup ini singkat. Jadi, tanyalah pada diri sendiri untuk apakah ilmu yg dikumpulkan jika bukan utk digunakan dan boleh digunakan?
Blog Archive
-
▼
2009
(30)
-
▼
March
(30)
- The Power Of Attitude
- 50sen Atau 5 Ringgit??
- Si Ayah, Anak Dan Keldai
- To Realize....
- Jangan Berkata Tidak Sebelum Mencuba
- Tulisan Di Atas Pasir
- The Colourful Of Friendship
- Kawal Amarahmu
- Kisah Kucing Kecil
- The Marble Tiles
- Airmata Mutiara
- Kisah Pendayung Sampan Dengan Profesor
- Tinggalkan masalah anda sebentar
- Antara Semut, Labah-Labah Dan Lebah
- Tempayan Retak
- Parable Of The Pencil
- Value
- Life Still Has A Meaning
- Who Have Made A Difference In Your Life??
- Lobak, Telur @ Semangkuk Kopi?
- Butterfly
- The Difference He Made.. (Adapted from true story ...
- Doubts Of A Little Camel
- Illuminated By Blindness
- Test Your Brain.. This Is Really Cool!!!
- Inspiring Stories For Teachers : Sharpening Skills
- The Teacher & Little Teddy Stoddard
- Reach For The Star
- A Teacher's Wish
- Balang Mayonis & Secawan Kopi
-
▼
March
(30)
Copyright (c) 2010 Koleksi Cerita, Unit Pendidikan Khas SKSJ and Powered by Blogger.
0 comments:
Post a Comment